11 Februari 2014

Begini Cara Lakukan Resusitasi Jantung dan Paru-paru

Hanya 1 dari 3 korban serangan jantung yang tidak berada di rumah sakit mendapat pertolongan yang dibutuhkan. Kecilnya angka ini disebabkan hanya 70 persen orang Amerika yang merasa bisa melakukan resusitasi jantung dan paru-paru atau Cardiopulmonary resuctitation(CPR). Padahal, bentuk pertolongan yang mengandalkan tangan ini sangat mudah dilakukan. Berikut langkah melakukan CPR seperti yang diajarkan Robert W. Neumar dari University of Michigan Medical School.
Meski begitu, usahakan untuk tetap memanggil orang yang lebih mampu atau meminta pertolongan unit gawat darurat. Terutama pada korban serangan yang tidak merespons dan mengalami kesulitan napas.
Berikut tipsnya

1. Telapak tangan ada dalam posisi datar di tengah dada korban. Selanjutnya dada dipompa dengan kedua tangan dalam posisi datar. Dada dipompa ke arah rongga sedalam 2 inchi, atau setara 100 detik per menit.
2. Selanjutnya bantu korban bernafas melalui hembusan udara langsung ke mulut korban, hal ini bisa dilakukan sambil tetap menekan dada korban.
3. Jangan melakukan CPR ters menerus karena otot akan kelahan. Kekuatan memompa yang naik-turun akan menyebabkan CPR kurang efektif.
4. Bila memungkinkan, CPR bisa dilakukan bergantian setelah 2 menit sampai bantuan datang.
CPR merupakan teknik penyelamatan hidup dalam keadaan darurat, saat korban tidak bernafas atau detak jantungnya terhenti. Kondisi ini biasa dialami korban tenggelam atau serangan jantung. CPR bisa kembali melancarkan aliran darah beroksigen, ke organ vital misalnya otak dan jantung. Aliran darah kaya oksigen diharapkan kembali mengaktifkan organ vital, sehingga fungsi tubuh bisa normal dan merespons pengobatan yang diberikan.
Amerikan Heart Association menggunakan singkatan CAB untuk mengingat teknik CPR. C adalah circulation, yaitu teknik untuk melancarkan peredaran darah dengan tekanan pada rongga dada. A adalah air way, yaitu teknik untuk melancarkan jalan udara korban. Sedangkan B adalah breath yaitu pemberian nafas bantuan pada korban.
CPR dimulai dengan menekan rongga dada 30 kali sebelum memeriksa rongga nafas dan memberikan nafas buatan. Begitu pentingnya CPR dalam fungsi penyelamatan, sehingga sebaiknya teknik ini dilakukan orang yang sudah terlatih. Hanya 1 dari 3 korban serangan jantung yang tidak berada di rumah sakit mendapat pertolongan yang dibutuhkan. Kecilnya angka ini disebabkan hanya 70 persen orang Amerika yang merasa bisa melakukan resusitasi jantung dan paru-paru atau Cardiopulmonary resuctitation(CPR). Padahal, bentuk pertolongan yang mengandalkan tangan ini sangat mudah dilakukan. Berikut langkah melakukan CPR seperti yang diajarkan Robert W. Neumar dari University of Michigan Medical School.
Meski begitu, usahakan untuk tetap memanggil orang yang lebih mampu atau meminta pertolongan unit gawat darurat. Terutama pada korban serangan yang tidak merespons dan mengalami kesulitan napas.
Berikut tipsnya
1. Telapak tangan ada dalam posisi datar di tengah dada korban. Selanjutnya dada dipompa dengan kedua tangan dalam posisi datar. Dada dipompa ke arah rongga sedalam 2 inchi, atau setara 100 detik per menit.
2. Selanjutnya bantu korban bernafas melalui hembusan udara langsung ke mulut korban, hal ini bisa dilakukan sambil tetap menekan dada korban.
3. Jangan melakukan CPR ters menerus karena otot akan kelahan. Kekuatan memompa yang naik-turun akan menyebabkan CPR kurang efektif.
4. Bila memungkinkan, CPR bisa dilakukan bergantian setelah 2 menit sampai bantuan datang.
CPR merupakan teknik penyelamatan hidup dalam keadaan darurat, saat korban tidak bernafas atau detak jantungnya terhenti. Kondisi ini biasa dialami korban tenggelam atau serangan jantung. CPR bisa kembali melancarkan aliran darah beroksigen, ke organ vital misalnya otak dan jantung. Aliran darah kaya oksigen diharapkan kembali mengaktifkan organ vital, sehingga fungsi tubuh bisa normal dan merespons pengobatan yang diberikan.
Amerikan Heart Association menggunakan singkatan CAB untuk mengingat teknik CPR. C adalah circulation, yaitu teknik untuk melancarkan peredaran darah dengan tekanan pada rongga dada. A adalah air way, yaitu teknik untuk melancarkan jalan udara korban. Sedangkan B adalah breath yaitu pemberian nafas bantuan pada korban.
CPR dimulai dengan menekan rongga dada 30 kali sebelum memeriksa rongga nafas dan memberikan nafas buatan. Begitu pentingnya CPR dalam fungsi penyelamatan, sehingga sebaiknya teknik ini dilakukan orang yang sudah terlatih.
sumber : http://health.kompas.com/read/2014/02/11/1801159/begini.cara.lakukan.resusitasi.jantung.dan.paru-paru.?utm_source=kompas&utm_medium=widget&utm_campaign=internal