03 Januari 2013

3 menit yang sangat menentukan

Kabar gembira untuk orang-orang yang menetapkan sehat, bugar atau langsing sebagai resolusi tahun barunya. Para peneliti mengklaim orang-orang tak perlu menghabiskan waktu hingga berjam-jam setiap minggunya untuk berolahraga di gym atau jogging di taman setiap hari, tapi cukup dengan melakukan sebuah rezim olahraga yang intens selama beberapa detik saja.

Menurut tim peneliti gabungan dari University of Nottingham, Birmingham dan Bath, rahasianya hanyalah Anda harus berkomitmen untuk melakukan tiga latihan berintensitas tinggi masing-masing selama 30 detik, kemudian mengambil waktu jeda untuk istirahat yang pendek dan melakukannya lagi dalam kurun waktu kurang dari lima menit.


Bahkan peneliti lebih menyarankan agar orang-orang yang ingin sehat atau langsing untuk terus melakukan olahraga seperti bersepeda atau lari cepat naik turun tangga di rumah. 30 detik kemudian, mereka dapat beristirahat selama 60 detik lalu mengulanginya lagi.

Studi yang dipimpin pakar olahraga terkemuka, Jamie Timmons yang juga seorang profesor di bidang sistem biologi ini menyoroti fenomena yang terjadi pada orang-orang Inggris yang enggan menjalankan rekomendasi NHS untuk berolahraga sedikitnya selama 30 menit lima kali seminggu plus dua sesi latihan penguatan otot seperti angkat berat, push-up atau berkebun.

Lagipula 60 persen pria dan 70 persen wanita di Inggris mengaku tak ada waktu untuk berolahraga sama sekali. Akibatnya jutaan orang Inggris mengalami kematian dini dan gangguan kesehatan karena gaya hidup seperti diabetes dan penyakit jantung.

Sejauh ini 'keampuhan' sistem latihan yang disebut High Intensity Impact Training (HIIT) ini telah dibuktikan dalam sebuah percobaan berskala besar yang melibatkan sekitar 300 sukarelawan paruh baya di Inggris dan Kanada dalam kurun waktu 8 tahun. Dari situ terlihat bahwa olahraga intens selama tiga menit perminggu memberikan peningkatan kesehatan sama signifikannya dengan berjam-jam latihan di gym.

"Tapi alasan di balik mengapa rezim latihan dengan durasi pendek ini dapat meningkatkan stamina hingga kebugaran paru-paru, jantung dan pembuluh darah sukarelawan belum dapat kami pahami sepenuhnya," kata Prof Timmons seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (3/1/2013).

Biasanya orang yang giat berolahraga dihadapkan pada masalah nafsu makan yang membludak setelah melakukan aktivitas tersebut, namun latihan berintensitas tinggi dan berdurasi pendek tidak merangsang nafsu makan terlalu besar karena aktivitas ini tak membutuhkan energi yang begitu besar sehingga sukarelawan tidak mengalami 'ketagihan' yang sama dengan pegiat olahraga biasa.

"Bahkan kami telah menemukan bahwa orang-orang merasa selera makan mereka tertekan," tandasnya.

Rezim ini juga diduga dapat meningkatkan metabolisme karena membentuk otot. Seperti yang kita ketahui, pembentukan otot membuat jalannya proses metabolisme menjadi lebih cepat sehingga mendorong pemecahan lemak serta membakar kalori.

Lagipula Timmons dan rekan-rekannya pun berspekulasi latihan berintensitas tinggi juga 'memanfaatkan' lebih banyak jaringan otot ketimbang latihan aerobik biasa.

"Bersepeda dengan intensitas tinggi banyak menggunakan tak hanya otot kaki tapi juga otot tubuh bagian atas, termasuk lengan dan bahu atau dengan kata lain sel-sel otot tubuh yang diaktifkan mencapai 80 persen, padahal jalan kaki, jogging atau bersepeda dengan intensitas sedang hanya memanfaatkan otot sebanyak 20-40 persen," pungkasnya.

Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychology.
 sumber : http://health.detik.com/read/2013/01/03/070529/2131781/766/tak-usah-nge-gym-berjam-jam-agar-sehat-3-menit-per-minggu-saja-cukup